Doa adalah senjata, begitulah yang disabdakan oleh sang nabi. Namun, apakah kita tahu cara menggunakan doa sebagai senjata? Juga, Senjata untuk mengalahkan apa?
Sesungguhnya pemberian-Nya kepada kita telah ada, berlimpah, dan sempurna. Telah ada dan akan selalu ada. Terbaik dan indah dari berbagai sisi. Sempurna dan menyempurnakan segala sesuatunya. Kasih-Nya tidak bergantung kepada makhluk, karena itu pemberian-Nya selalu terbaik dan sempurna, terlepas dari apapun yang dilakukan oleh makhluk-Nya.
Iradah-Nya selalu terbukti dan terjadi, dan Keagungan-Nya tidak memungkinkan campur tangan makhluk dalam semua perencanaan-Nya hingga kesetiap detailnya. Apapun, yang ada dan terjadi di seluruh keberadaan selalu dilingkupi oleh ilmu-Nya dan tercatat dalam perencanaan-Nya. Apapun, yang ada dan terjadi diseluruh keberadaan semata-mata adalah atas Qudrah dan Iradah-Nya, tidak terkait dan dipengaruhi oleh makhluk.
Lantas, untuk apa dan mengapa ada doa?
Doa adalah ekspresi penghambaan, karena diri ini adalah manusia yang selalu membutuhkan dan merindukan-Nya, karena diri ini ada dan berada karena-Nya, karena diri ini jauh dan ingin mendekat kepada-Nya. Ucapkanlah doa, karena sepantasnyalah seorang hamba bergantung kepada tuannya. Ucapkanlah doa, karena memang hati ini merindukan dan mengasihi-Nya. Ucapkanlah doa, karena kita ingin mendekat dan semakin mengenal-Nya.
Hidup adalah perjalanan menbuka tabir dan menyingkap hijab untuk menerima lebih banyak kasih-Nya, untuk lebih membuka hati kepada-Nya, mendekat dan semakin mengenal-Nya. Dan doa adalah senjata untuk menyingkapkan semua batasan, membuka semua tabir, melepaskan semua ikatan untuk hanya bergantung kepada-Nya saja. Dosa adalah hijab, karena itu berdoalah untuk memohon ampunan agar kita lebih terbuka lagi untuk-Nya. Berdoalah atas suatu kebutuhan, untuk memasrahkan kebutuhan tersebut kepada-Nya sehingga tabir yang ada karena kebutuhan tersebut sirna. Berdoalah agar kita dapat lebih menerima kehendak dan ketetapan-Nya atas keinginan dan kebutuhan kita. Pemberian-Nya adalah yang terbaik, dan berdoalah agar kita dapat semakin menyadari bahwa yang sudah dan akan diberikan-Nya kepada kita pastilah yang terbaik.
Doa adalah jalan bagi kita untuk dapat semakin berserah diri kepada-Nya. Karena doa adalah bukti keyakinan dan kepercayaan kita kepada-Nya, percaya dan yakin bahwa Rahmat-Nya adalah yang terbaik dan sempurna, serta menyempurnakan segala sesuatunya. Doa adalah jalan bagi kita untuk membiarkan Cahaya dan Rahmat-Nya melakukan yang terbaik dan terindah atas seluruh diri kita. Itulah saat kita dipenuhi oleh cahaya dan keindahan, tatkala tidak ada yang diinginkan melainkan perjumpaan dengan-Nya.
Doa berarti membiarkan, memasrahkan, meyakini dan percaya, dan bukti kasih. Doa adalah senjata, untuk mengalahkan diri kita sendiri yang menutup diri dari cahaya-Nya. Kesedihan, beban, kekhawatiran, ketakutan, adalah bukti adanya hijab dan batasan didalam diri. Lepaskanlah dengan doa, biarlah kita semakin menyadari bahwa kebutuhan-keinginan kita sudah terjawab oleh-Nya dan yang terbaiklah yang Dia berikan.
Berdoalah untuk semakin mencintai dan mengasihi-Nya, karena dengan jalan itulah Cahaya dan Rahmat-Nya dapat menyentuh hati hamba-Nya, menyinari dan menyingkirkan semua yang gelap. Berdoalah dengan menghadirkan hati, dan biarkan hati menjadi mekar karena Rahmat-Nya, memancarkan cahaya dan keindahan.
Berdoalah dengan menyadari, bahwa apapun yang akan terjadi adalah mutlak Kehendak-Nya dan pasti yang terbaik untuk kita. Berdoalah, karena kita ingin semakin mendekat dan akhirnya kembali kepada-Nya, sebaik-baiknya.
Monday, February 18, 2008
Doa
Diposting oleh purelove di 6:54 AM 0 komentar
Label: doa
Tuesday, February 5, 2008
Disini, Saat Ini
Ya Rabbi, yang Terkasih…
Disini, saat ini, kasih dan kerinduan dari hati kami, seutuhnya untuk-Mu
Ya Rabbi, yang Terkasih…
Disini, saat ini, kasih dan kerinduan dari hati kami, seutuhnya untuk-Mu
Ya Rabbi, yang Terkasih…
Disini, saat ini, kasih dan kerinduan dari hati kami, seutuhnya untuk-Mu
Biarlah kami dapat memberikan kasih kami kepada-Mu, seutuhnya, selamanya, tanpa batasan…
Diposting oleh purelove di 7:23 AM 1 komentar
Label: kerinduan, mengasihi-Mu
Saturday, February 2, 2008
Sebagaimana seharusnya
Ya Rabbi, yang Terkasih…
Bimbinglah kami, untuk senantiasa mensyukuri Rahmat-Mu sebagaimana seharusnya,
Bimbinglah kami, untuk senantiasa mensyukuri Rahmat-Mu apapun keadaan dan keberadaan kami,
Bimbinglah kami untuk semakin menyadari Rahmat-Mu sebagaimana seharusnya,
Ya Rabbi, yang Terkasih…
Biarlah Rahmat-Mu senantiasa membimbing kami untuk berserah diri kepada-Mu sebagaimana seharusnya,
Berserah diri kepada-Mu apapun keadaan dan keberadaan kami,
Bimbinglah kami untuk larut dalam Cahaya dan Rahmat-Mu,
Ya Rabbi, yang Terkasih…
Bimbinglah kami untuk menjadi hamba-Mu yang berbakti, sebagaimana seharusnya, tanpa dibatasi oleh batasan fisik kami,
Bimbinglah kami untuk selalu memberikan kasih kami kepada-Mu, sebagaimana seharusnya, sebagai Ruh yang berasal dari-Mu, dan yang selalu merindukan-Mu.
Amien.
Diposting oleh purelove di 8:53 PM 0 komentar
Label: berbakti kepada-Nya, mengasihi-Mu, pasrah, syukur